.

Senin, 11 Maret 2013

Konflik Malaysia Versus Sultan Sulu Atas Sabah Dipolitisasi?


Konflik Malaysia Versus Sultan Sulu Atas Sabah Dipolitisasi?
(philstar.com)
Manila : Sengketa memperebutkan wilayah Sabah masih memanas. Militer Malaysia terus melakukan operasi penyisiran pasukan dari Kesultanan Sulu, Filipina yang mengklaim sebagai pemilik sah wilayah di Kalimantan Utara itu.

Meski di permukaan kasus ini terlihat murni saling klaim, namun hingga saat ini, pemicu konflik yang mendadak mencuat ini belum diketahui. Ada dugaan, insiden ini adalah upaya melemahkan Presiden Filipina, Benigno Aquino, menjelang pemilu pada Mei mendatang.

Seorang sumber mengungkap kepada Malaysian Insider, politikus Filipina ingin memberi tekanan pada Aquino menjelang pemilihan presiden 2016.

Desakan ini, kata sumber tersebut, dilancarkan terkait rencana memberikan pengampunan terhadap pendahulunya, Gloria Macapagal Arroyo, mantan presiden Filipina yang kini menjadi tahanan rumah. 

Untuk diketahui, Sultan Sulu Jamalul Kiram III yang menjadi otak serangan bersenjata, pernah mencalonkan diri sebagai senator dari partai Arroyo pada Pemilu 2007. Namun, ia tak terpilih karena kurang 800 dukungan suara pemilih.

"Ada yang ingin melemahkan Aquino dalam pemilu legislatif paruh waktu yang bertujuan untuk mengontrol Senat dan DPR sebelum pemilihan presiden 2016. Ini sebagai langkah agar Arroyo mendapatkan pengampunan," ungkap sumber yang tak disebutkan namanya, seperti dilansir Malaysian Insider.

Hal yang sama juga diungkap sumber lainnya yang berasal dari lingkaran dalam Istana. "Ini (sengketa Sabah) murni politik dan klaim Sulu juga politis," kata sumber tersebut.

Wacana konspirasi juga terdengar di Malaysia terkait pemilu yang digelar di negeri jiran pada April 2013 mendatang. Kubu oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim dituding mengundang loyalis Sulu untuk mengklaim Sabah, Malaysia.

Namun Anwar Ibrahim membantahnya. Ia menolak mentah-mentah tuduhan itu. "Siapa yang bilang," kata dia bertanya balik pada wartawan, seperti dilansir AsiaOne, Jumat 22 Februari. Saat diminta tanggapan lebih jauh, mantan deputi perdana menteri Malaysia itu membantah. 

Berebut Sumber Daya Alam

Ada juga yang menduga, motif ekonomi melatarbelakangi konflik berdarah ini: perebutan sumber daya alam. 

Dugaan terbaru dicetuskan oleh lembaga Singapura Facts Global Energy (FEG). Lembaga penelitian industri minyak global itu menyebutkan kekayaan minyak dan gas di Sabah sangat melimpah.

"Sabah menyimpan cadangan gas sekitar 11 hingga 12 triliun kaki kubik dan sedikitnya 1,5 miliar barel cadangan minyak," tulis FEG, seperti dilansir Media Filipina Philstar, Senin (11/3/2013).

Menurut lembaga tersebut, cadangan minyak dan gas di Sabah tersebut mewakili 12 persen gas alam dan 25 persen minyak bumi Malaysia.

CEO think tank Institute for Development Sabah Datuk Mohammad Hasnol Ayub mengungkap, kekayaan alam di Sabah diperkirakan akan terus bertambah dalam waktu ke depan.

"Jumlah cadangan minyak dan gas berpotensi terus meningkat di perairan Sabah dalam 2 tahun ke depan," ujar Ayub.

Cadangan minyak Sabah, lanjut Ayub, begitu kaya pada tahun 2009. "Gas alam merupakan penyumbang terbesar untuk produk domestik bruto (PDB) dibandingkan sektor lainnya," sambung dia. news.liputan6.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

Baca Dulu Baru Koment

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Harian Kal-Bar
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top