.

Selasa, 22 Januari 2013

Kalbar Optimistis Surplus Beras


Harian Kal-Bar, PONTIANAKPemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan produksi gabah kering giling (GKG) di tahun 2013 adalah berkisar 1,4-1,5 juta ton atau mampu menghasilkan sebanyak satu juta ton beras.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Hazairin, mengatakan target maksimal 1,5 juta ton beras ditetapkan berdasarkan produksi gabah kering giling yang berhasil diproduksi Kalbar pada tahun 2012 yaitu sekitar 1.372.000 ton dibandingkan tahun 2011 yang mencapai sekitar 1,3 juta ton GKG. 
Foto ilustrasi : dok.kompas.com

"Produksi gabah kering giling kita di tahun 2012 naik sedikit dari 2011. Beras yang dihasilkan mendekati 900 ribu ton, masih ada surplus sekitar 300 ribu ton yang kemungkinannya disimpan oleh petani, dan untuk penggiring padi, dibeli Bulog serta bisa dijual ke antar pulau atau ke Malaysia," ujarnya di ruang kerja, Senin (21/1). 

Adapun daerah di Kalbar yang berhasil suplus produksi berasnya adalah Sambas, Kubu Raya, Landak, Bengkayang, Kabupaten Pontianak, Kayong Utara, dan Sintang atau Ketapang. 

Sedangkan kabupaten/kota lainnya termasuk minus sehingga produksi menjadi tidak merata di Kalbar. 

Menurut Hazairin, target produksi setiap tahun akan semakin meningkat sehingga diharapkan Kalbar mampu mencapai surplus sebesar 350 ribu ton per tahun sesuai yang diminta pemerintah pusat. 

Dengan begitu, Kalbar ikut menyukseskan program nasional yaitu Indonesia mampu mencadangkan beras sebanyak 10 juta ton pada 2014 nanti.

Produksi gabah kering giling secara nasional pada tahun 2012 sekitar 68 juta ton atau naik sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya. 

Selain itu, pengadaan beras Bulog 2012 juga mengalami kenaikan dan mencapai 3,5 juta ton. Untuk itu secara nasional mengalami surplus yang cukup besar sekitar 4,5 juta ton. 

Sementara target nasional 2013 adalah mampu berproduksi sekitar 72 juta ton gabah kering giling per tahun dan cadangan nasional yang mampu mencapai satu juta ton termasuk aman sekali dan biasaanya Bulog tidak impor lagi.

Kendati demikian, jika ada keran impor beras dari luar, tujuannya untuk antisipasi persediaan dalam negeri dan dikarenakan ada beberapa jenis beras berkualitas yang diminati kalangan tertentu. 

Oleh karena itu, beras didatangkan dari antar pulau tetap diperlukan karena cost yang lebih murah meskipun Kalbar telah surplus beras.

"Yang penting stok ada, lahan Kalbar masuk kategori masih hijau. Faktor produksi, serangan hama Kalbar yang tergolong rendah sebesar 1,5 persen, iklim relatif baik dan pupuk juga lancar maka produksi akan naik," tuturnya.

Hazairin menambahkan, berbagai langkah antisipasi akan menjadi perhatian pemerintah agar gagal panen tidak melebihi angka 3 persen sesuai yang diberikan pemerintah pusat..Di antaranya mengawal produksi dengan serius, mencegah dini gangguan dari hama, dan banjir.

Selain itu memberikan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan Sekolah Lapangan Perubahan Iklim (SLPI) kepada petani dengan cara memberikan penyuluhan maupun menempatkan petugas di lapangan. (sgt/Tribun Pontianak Cetak)
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

Baca Dulu Baru Koment

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Harian Kal-Bar
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top